Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Sumber Bahaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Sumber Bahaya adalah kondisi tidak aman dimana dapat menimbulkan dampak kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK) yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) seseorang, lingkungan ataupun proses produksi perusahaan.

Dalam artikel sebelumnya www.lulusandiploma.com juga telah merangkum mengenai cara mengetahui sumber bahaya yang ada dilokasi kerja dengan cara mengidentifikasi melalui Job Safety Analysis (JSA). Silahkan lihat pada artikel berikut tentang JSA.

Dalam dunia keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sumber bahaya dibagi menjadi 5 faktor antara lain; faktor bahaya fisik/mekanik, faktor bahaya biologis, faktor bahaya kimia, faktor bahaya psikososial dan faktor bahaya ergonomi yang mana faktor bahaya tersebut dapat menimbulkan efek seperti tertusuk, kerusakan alat, tersengat binatang, stress akibat kerja, nyeri pinggang dll.

Itulah sebabnya mengapa setiap perusahaan harus menerapkan SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja) agar tiap tiap potensi bahaya yang ada dapat teridentifikasi dan dikendalikan. berikut adalah beberapa sumber bahaya, contoh dan pengendaliannya.

Bahaya Fisik/Mekanik


Faktor bahaya fisik/mekanik adalah ditimbulkan oleh beberapa faktor seperti kelalaian manusia, energy yang dapat menyebabkan kerugian fisik seseorang dan alat yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
  1. Seseorang sedang melakukan pekerjaan galian manual dengan menggunakan cangkul yang memiliki potensi bahaya terkena cangkul.
  2. Dalam pekerjaan galian menggunakan excavator yang memiliki potensi bahaya kebisingan dari alat yang dapat menyebabkan pendengaran terganggu.
  3. Seorang pekerja sedang melakukan pekerjaan pembobokan menggunakan jack hammer yang memiliki potensi bahaya getaran secara terus menerus.
  4. Dalam ruangan memiliki pencahayaan yang kurang sehingga dapat merusak kesehatan mata.
  5. Bekerja diketinggian yang dapat mengakibatkan terjatuh atau terpeleset.
  6. Pada penggunaan mesin genset yang tidak benar dapat menyebabkan kerusakan.

Solusinya

Solusi Pertama: 

Bahaya terkena benda tajam yaitu ujung cangkul dalam pekerjaan galian manual harusnya melengkapi pekerja dengan alat pelindung diri (APD) yang sesuai seperti sepatu boot safety, helm, rompi dan kacamata. Sosialiasi cara penggalian manual yang aman dan prosedur tentang penggalian, melakukan safety talk sebelum bekerja dll (baca juga: Contoh Materi Safety Talk).

Solusi Kedua:

Melakukan pengukuran kebisingan pada proses pekerjaan galian menggunakan excavator, menyiapkan alat pelindung diri (APD) seperti earplug untuk operator dan memonitoring secara berkala paparan dari potensi bahaya kebisingan tersebut.

Solusi Ketiga:

Melakukan pengukuran getaran yang dipaparkan oleh mesin jack hammer, memberikan alat pelindung diri (APD) seperti earplug, sosialisasi mengenai waktu paparan getaran yang aman dan penggunaan jack hammer yang aman serta prosedur penggunaan jack hammer.

Solusi Keempat:

Melakukan pengukuran pencahayaan yang ada didalam ruangan tersebut, menambahkan pencahayaan apabila didalam ruangan kurang cahaya yang memadai, lakukan sosialisasi mengenai ambang batas pencahayaan.

Solusi Kelima:

Proses pekerjaan di ketinggian memerlukan perhatian khusus dalam segi pengawasan sehingga kecelakaan tidak terjadi, melakukan pelatihan khusus untuk pekerjaan diketinggian, tidak mempekerjakan seorang yang phobia ketinggian serta melengkapi alat pelindung diri (APD) seperti full body harness, safety life line, helm, rompi, sarung tangan, sepatu safety dan seragam kerja.

Solusi Keenam:

Sebelum penggunaan mesin genset sebaiknya dilakukan pemeriksaan dan inspeksi berkala sebelum digunakan dan minimal satu bulan sekali, melakukan pemeriksaan dan pengujian oleh pihak dinas tenaga kerja untuk memeriksa kelayakan mesin genset, sosialisasi prosedur kerja dalam penggunaan genset dll.

Bahaya Biologis

bahaya-biologis

Faktor bahaya biologi adalah yang ditimbulkan dari mikroorganisme, virus, binatang yang dapat menimbulkan gangguan bagi kesehatan seseorang atau karyawan.
  1. Pada pelaksanaan clearing lahan disposal harus menebang beberapa pohon yang berpotensi bahaya tersengat lebah
  2. Dalam pekerjaan pembersihan saluran berpotensi terpatuk ular berbisa.

Solusinya

Solusi Pertama:

Saat melakukan clearing disosal lakukan survey lokasi terlebih dahulu untuk memastikan bahaya yang ada telah di lakukan mitigasi, kaca dan pintu excavator yang dipergunakan untuk melakukan clearing pastikan telah ditutup rapat, pergunakan alat pelindung diri (APD) seperti helm, rompi, sepatu safety dan pakaian pelindung.

Solusi Kedua

Pastikan telah dilakukan pelatihan pets control kepada seluruh karyawan, menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti sepatu boot safety, helm. rompi, baju dan kacamata, pastikan sebelum melakukan pekerjaan dilakukan brifing dan menjelaskan mengenai potensi bahaya yang ada serta pengendalian yang harus dilakukan.

Bahaya Kimia

bahaya-biologis

Faktor bahaya kimia adalah yang dapat ditimbulkan dari beberapa faktor kimia seperti padat memiliki bentuk, cairan dan berupa gas.

  1. Pada saat mencampurkan cairan tinner kedalam cat pekerja terhirup dari paparan cairan tinner tersebut
  2. Pada saat melakukan proses pengadukan semen kulit karyawan terkelupas karena bahan kimia dalam semen

Solusinya

Melakukan sosialisasi mengenai material safety data sheet (MSDS) bahan yang dipergunakan, sosialisasi cara penanganan apabila terpapar dari bahan kimia, sosialisasi cara kerja aman, menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti sarung tangan khusus, masker, kacamata, sepatu dan helm.

Bahaya Psikososial

bahaya-psikososial

Bahaya psikososial atau bahaya psikologi adalah sumber bahaya yang menimbulkan faktor non fisik yang dapat timbul dari organisasi, tanggung jawab dalam pekerjaan, tekanan dalam pekerjaan serta faktor lainnya.

  1. Konflik antara rekan kerja
  2. Saat melaksanakan pekerjaan yang terlalu berat membuat pekerja stress
  3. Beban kerja yang begitu berat saat menghadapi pekerjaan yang dilaksanakan

Solusinya

Pada pekerjaan yang membuat faktor psikologi terganggu pastikan perusahaan telah menerapkan program kerjasama antar karyawan, melakukan sosialisasi dan pemberlakuan kerja shift, tidak memberlakukan kerja lebih dari 8 jam, memberlakuan sistim cuti kepada karyawan.

Bahaya Ergonomi

bahaya ergonomi

Faktor Bahaya Ergonomi adalah cedera persendian dari kebiasaan atau aktivitas yang dilakukan dalam melakukan suatu pekerjaan seperti keseleo, posisi tubuh salah dll.

  1. Pada saat melakukan pengangkatan manual beban yang diangkat terlalu berat dan membuat pinggang keseleo.
  2. Saat karyawan sedang melakukan pekerjaan didepan laptop posisi duduk tidak netral
  3. Gerakan Berulang

Solusinya

Solusi Pertama:

Apabila ingin melakukan pengangkatan manual patikan berat yang akan diangkat tidak melebihi kapasitas, melakukan koordinasi kepada pengawas apabila beban yang diangkat berlebih, meminta bantuan kepada rekan kerja lain untuk membantu proses pengangkatan.

Solusi Kedua:

Melakukan perhatian khuus untuk posisi duduk agar tetap netral dan tidak membuat pinggang pegel, melakukan sosialisasi bahaya duduk yang terlalu lama

Solusi Ketiga:

Melakukan istrirahat yang cukup apabila melakukan gerakan yang berulang, melakukan sosialisasi prosedur kerja aman.

Sampai sini artikel mengenai sumber bahaya keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang dapat Lulusandiploma.com berikan, semoga bermanfaat.

Sandiok
Sandiok QHSE Officer PT. Nindya Karya (Persero) | D3 Fire and Safety of Balongan Oil and Gas Academy

Posting Komentar untuk "Sumber Bahaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)"