Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

PROGRAM MONITORING HYGIENE INDUSTRI




Program monitoring hygiene industri atau bisa disebut air contaminant and noise monitoring:
HYGIENE INDUSTRI

PENGERTIAN :
Nilai Ambang Batas (NAB / TLV )
TLV – TWA (Treshold Limit Value–Time Weighted Average)
Yaitu bila pekerja bekerja selama 8 jam sehari atau 40 jam seminggu, mereka terpapar berulang-ulang dari hari kehari dan hampir seluruh orang yang terpapar tidak menunjukkan dampak buruk terhadap kesehatannya.
a) TLV – STEL ( Short Term Exposure Limit )
 - Untuk maksimal : 15 menit
 - 5 kali dalam 8 jam kerja
b) TLV – C ( Ceiling )
 - Batas keterpaan tertinggi yang tidak boleh dilampaui

ISTILAH UNTUK TOXIC GAS / MATERIAL
A. Toxicology : Ilmu yang mempelajari tentang racun efek thdp manusia, cara mendeteksi dan cara penawarnya.
B. Toxicity : Tingkat kekuatan racun
C. LD 50 ( Lethal Dose 50 ) > mg / Kg. BB
D. LC 50 ( Lethal Concentration 50 ) > ppm / mg / M3

ISTILAH UNTUK FLAMMABLE GAS
A.Flash Points : Pada suhu terendah akan terbakar sekejap apabila dipercik api
B. Fire Points : Pada suhu terendah terbakar terus menerus
C. Autoignition Temperature  Suhu terendah dapat nyala dengan sendirinya.
D. Lower Explosive Limits ( LEL )
    Batas terendah di udara yang dapat meledak/menyala (% by volume)
E. Upper Explosive Limits ( UEL )
    Batas konsentrasi tertinggi di udara yang dapat meledak /terbakar

AIR CONTAMINANT ( Hazard Kimia )
A. Sifat Fisik bahan kimia, berupa :
 - Gas > tidak berbentuk, ada pada suhu dan tekanan normal
 - Uap ( Gas dari bentuk padat / cair )
 - Debu ( Partikel Padat ) > Alami atau mekanis
 - Kabut ( Cairan di udara )
 - Fume ( Kondensasi Partikel Padat )
   Contoh : Welding Fume
 - Awan ( Partikel cair kondensasi fase gas Uk. 0.1-1 mikron).
 - Asap > Partikel zat karbon Uk.:< 0.5  mikro > akibat pembakaran tak sempurna.

B. Golongan bahan kimia yang sering menimbulkan keracunan :
Golongan pestisida  - Organo Clorin
- Carbamat, dll.
Golongan gas - CO, SO2, H2S, dll.
Golongan logam berat - Pb, Hg, Zn, dll.
Golongan Organik Solvent - Benzene,Toluene, Xylene, dll.

C. Klasifikasi Tingkat Racun :
- Tingkat I ( Extremely Toxic )  :1 mg
- Tingkat II ( High Toxic ) :1-50 mg
- Tingkat III ( Moderate Toxic )  :50-500 mg
- Tingkat IV ( Slight Toxic ) :0.5-5    gr
- Tingkat V ( Practically Non Toxic ) :5-15   gr
- Tingkat VI ( Relatively Toxic )  :15  gr

D. Organ tubuh yang sering terkena keracunan :
- Paru-paru
- Hati
- Susunan syaraf ( Otak + Sumsum Tlg. Belakang)
- Ginjal
- Kulit
- Darah, dll.

BIOLOGICAL MONITORING
Adalah pemeriksaan untuk memastikan telah terjadinya keracunan pada tubuh seseorang. Biological Monitoring dilakukan melalui sample :
- Urine
- Feaces
- Darah
- Kuku, dll.

BAU
Adalah suatu rangsangan sebagai akibat interaksi antara suatu bahan dengan indera penciuman.
Bau terdiri dari :
A. Bau tunggal :
 - HCN ( Ambang deteksi bau : 0.2 – 5 ppm
 - Metanol ( 2000-8800) – NAB : 200
B. Bau Campuran
Tehnik pengukuran : Analytic ( Gas tunggal )
 Jenis yang dianalisa   NAB
 - Amonia : 2 ppm
 - Methyl Mercaptan : 0 – 002 ppm
 - H2S : 0 – 002 ppm

PENGUKURAN GAS CAMPURAN (Non  Spesifik )
Ambang bau dapat dideteksi oleh 50% Anggota Tim  (Anggota Tim : minimal : 8 orang).
Indoor Air Quality (Kualitas Udara dalam Ruangan)
- IAQ tidak baik disebabkan :
  Ventilasi tidak memadai : 50%
- Bahan Kontaminant
  Di ruangan : 23 %
  Dari luar : 11%
- Micro Organisme : 5%
- Tidak diketahui : 11%

Pollutans : ( Bahan Pengotor )
- Bio Aerosol > Bakteri, Virus, dll.
- Volatile Organic Compounds  Alkohol, Aromatic, dll.
- Pestisida > Organo Phospat
- Environment Tobacco Smoke ( Asap Rokok )
- Man Made Mineral Fibrous Dust ( MMMF )
- Radon ( 222 ) > Radiasi Meng-ion
- Bio Effluent > Micro Biologi
- Combustion Product ( material yang mudah terbakar ).

Akibat dari ventilasi ( IAQ ) yang buruk > Menyebabkan Sickness Building Syndrome (SBS)
Gejala a.l. :
- Irritasi selaput lendir
- Irritasi Mata
- Sakit Kepala
- Sakit Tenggorokan
- Batuk, Bersin-bersin
- Napas Sesak, dll.

MONITORING STRATEGY
A. Monitoring paparan gas /uap di udara terbuka/lapangan dipengaruhi oleh arah dan kecepatan angin, temperature dan kelembaban.
Hal-hal yang harus diperhatikan :
1. Site plant > luar Area/batas konsesi
2. Unit Operasi
3. Lay Out > lokasi sumber, dll.
4. Work Area > tempat pekerja bekerja
5. Mobility of Workers > lama terpapar
6. Unit of work shift > waktu kerja
7. Measuring Position : Posisi pengukuran.
8. Measuring Time : Lama pengukuran.
9. Type of Gas : Jenis gas / uap
10. Alat ukur ( Type of instrument )
11. Type of Media > Media (Gas Tube, dll)  yang sesuai
12. Calibration
13. Form Hasil Pengukuran, dll.

B. Monitoring Strategy :
1. Fixed multi point monitoring
 - Alat deteksi/monitor melekat di unit operasi
2. Grab sampling > Pengukuran Sesaat ( 1-3 menit )
 - Direct Reading ( Display )
 - Media : Gas tube, Charcoal, dll.
3. Active Sampling > Menggunakan pompa / motor
 - Media : Filter, Sorbent >  Analisa Laborat.
4. Passive Sampling ( Diffusive Sampling )
 - Media : OVM, Charcoal tube, dll  Analisa Laborat.
5. Impinger ( Active Sampling )
 - Media : Sorbent, Analisa Laboratorium
6. Individual Sampling
 - Organic Vapor Monitor ( OVM ) > Passive Monitoring
 - Charcoal, Filter > Active Monitoring
 - Gas Detector > Alarm System dan TWA
 - Evaluasi tanpa alat

C. Noise Monitoring ( Pengukuran Bising )
1. Pengukuran Lingkungan Kerja
 - Sumber bising : Kompressor, Pompa, Genset, dll.
 - Lokasi Kerja
 - NAB Kebisingan u/ 8 jam (TWA) : 85 dBA
 Jenis Pengukuran :
 - Intensitas Bising ( dBA )
 - Frekwensi ( Hz )  dB
2. Pengukuran Individual ( Pekerja )
 - Noise Dasimeter > 8 jam
 - Evaluasi tanpa alat > 8 jam
 - Dosis paparan harian ( Nilai D : < 0.5 )



Diambil dari materi perkuliahan dengan mata kuliah pengelolaan limbah padat cair dan gas
Sandiok
Sandiok QHSE Officer PT. Nindya Karya | D3 Fire and Safety of Balongan Oil and Gas Academy