Fabel - Zebra Yang Pemberani
Assalamu'alaykum...
Fabel - Zebra yang pemberani adalah salah satu dari sekian banyaknya judul fabel yang lulusandiploma tuliskan di artikel ini. Fabel ialah kisah kehidupan hewan atau binatang, dimana di dalamnya mereka berinteraksi dan dapat berbicara seperti manusia. Lulusandiploma telah menuliskan artikel fabel yang menjadi favorit banyak anak - anak. Mereka biasanya sangat menyukai cerita sebelum tidur. Fabel zebra yang pemberani ini bisa menjadi salah satu kisah hewan yang akan di kenang di dalam ingatannya.
Setiap fabel biasanya akan terdapat pesan yang terkandung di dalamnya. Kamu bisa mencari pesan yang ada di dalam fabel zebra yang pemberani ini dengan mudah. Setiap karakternya di tuliskan dengan pemahaman yang mudah di cerna. Alur ceritanya di buat agar mudah di baca dan ingat. Selamat membaca !
Fabel - Zebra Yang Pemberani
Pada zaman dahulu kala, hiduplah sekelompok zebra. Di antara kelompok zebra itu, ada seekor zebra muda yang mulai tumbuh dewasa. Zebra itu bernama Jebi. Jebi adalah zebra dengan tipe ceria dan periang. Ia sangat senang bersenandung kecil ketika sedang merumput.
Suatu ketika, Jebi ikut merumput di kawasan kekuasaan singa. Kelompok zebra - zebra itu memakan rumput dengan perlahan sambil memperhatikan sekitar. Jebi saat itu makan sambil bersenandung riang. Ia tidak lagi fokus untuk melihat sekelilingnya. Hanya dalam hitungan beberapa detik, kawanan singa datang menyerbu kawanan zebra tersebut. Salah satu dari singa betina itu mendapat seekor zebra untuk di jadikan santapan mereka. Zebra lain yang melihat singa menyerbu kawanan mereka, segera lari menuju ke dekat sungai. Jebi terkejut dan ikut berlari sekencang mungkin. Sesekali ia menoleh ke belakang kalau - kalau ia di kejar oleh singa - singa itu.
Akhirnya setelah berlari beberapa kilo meter, kawanan zebra itu sampai ke dekat sungai. Mereka berhenti sejenak di bawah pohon kering tua yang besar.
"Inilah akibatnya jika kita tidak memperhatikan sekitar. Akhirnya salah satu dari kelompok kita di mangsa oleh singa - singa kelaparan itu. Huh, andaikan saja kita lebih sigap."keluh salah satu zebra.
"Yah, kita jadikan ini sebagai pelajaran. Nyawa teman juga berharga bagi kawanan. Teman - teman yang lain di mohon untuk lebih waspada saat sedang merumput di lapangan terbuka seperti tadi."
"Baiklah. Kami akan lebih berhati - hati."
Jebi menyadari bahwa dirinya juga tidak memperhatikan keadaan sekitar saat ia sedang makan rumput di lapangan terbuka. Saat itu ia memang sedang bersenandung riang, sehingga ia tidak tahu bahwa singa dari kejauhan sudah bersiap untuk menerkam kawanannya. Jebi akhirnya janji kepada dirinya sendiri bahwa ia akan lebih waspada dan menjaga kawanannya agar tetap selamat.
Selang beberapa minggu kemudian, padang rumput tempat para hewan itu mengalami musim panas yang cukup panjang. Selama beberapa hari saja, sumber air di sana telah kering. Hanya ada air sungai yang keruh dan berwarna coklat. Kawanan zebra tentu tidak akan meminum air sungai itu, sebab di dalamnya banyak hewan buas, salah satunya buaya.
"Bagaimana ini ? Sumber air di padang rumput ini sudah menipis. Airnya tidak akan cukup untuk kita minum sampai dengan besok pagi. Masih banyak hewan lain yang juga ingin meminumnya."
"Sepertinya kita akan pindah ke padang rumput di seberang sana."
"Yang benar saja ? Melewati sungai itu ?"
"Hanya itu satu - satunya jalan."
"Jangankan mau melewati sungai, bahkan di pinggir sungai saja para buaya itu sudah siap menggigit kita dengan giginya."
"Benar, masa kita mau jadi santapan buaya - buaya itu secara gratis ?"sahut zebra yang lainnya.
"Malam ini kita akan pikirkan caranya."
Malam itu, kawanan zebra berkumpul setelah selesai minum air di sumber air terdekat. Mereka membahas mengenai cara menyeberang sungai tanpa ada satu pun zebra yang terluka.
"Apakah ada ide dari kalian ?"
"Kita jalan memutar saja."
"Itu tidak akan mungkin. Waktunya tidak akan cukup. Persediaan air juga tidak ada. Di dekat hulu sungai bahkan ada sarang ular piton."
"Kita bunuh saja semua buaya itu."
"Caranya ?"
"Nah, itu masih akan ku pikirkan."
"Aku pernah mendengar cerita kambing dari temanku. Kawanan kambing menyeberangi sungai dengan bergantian untuk mengecoh para buaya. Akhirnya mereka berhasil menyeberang sungai tanpa ada yang jadi mangsa seekor pun."sahut Jebi.
"Sepertinya usulmu bisa di terima."
"Yang lain ? Apakah setuju ?"
"Setuju..."
Akhirnya malam itu juga kawanan zebra itu berangkat menuju tepi sungai. Tampak oleh mereka kawanan buaya berukuran besar telah menanti mangsa dengan santai. Rencana yang sebelumnya telah di susun, di laksanakan dengan rapih dan bersih. Mereka mengecoh para buaya dengan berenang bergantian dengan jarak yang cukup jauh dan membuat para buaya itu kelelahan. Para kawanan zebra itu berhasil menyeberang sungai dengan selamat.
"Aduh !"teriak seekor zebra. Kakinya tersangkut batang kayu di tepi sungai.
"Awas, di belakangmu !"
Terlambat. Buaya yang memang sudah kelaparan itu telah menerkam kaki belakang zebra yang tersangkut itu.
"Tolong aku !" teriak zebra itu sekali lagi. Ia sudah lemas dan pasrah, karena buaya itu menerkam kakinya dengan kuat.
Jebi memutar otaknya. Ia melihat sekeliling. Ia mencari benda yang bisa ia gunakan untuk menolong temannya yang tersangkut. Namun tidak ada apa - apa yang bisa ia jadikan untuk melempar sesuatu pada buaya itu. Semuanya hanya pasir di padang rumput yang tandus dan kering.
"Ah, aku gunakan pasir ini saja."
Meski pun Jebi tahu resiko yang akan ia tanggung adalah menjadi santapan buaya, ia tetap maju ke depan dan melemparkan pasir ke mata buaya itu. Karena merasa matanya perih, buaya itu melepaskan gigitannya dan akhirnya kaki zebra itu dapat lolos dari terkamannya.
"Terima kasih, Jebi. Kamu menolongku. Aku tidak akan melupakan kebaikanmu."
"Sama - sama. Ayo kita segera pergi dari tempat ini."
Jebi beserta kawanannya berlari menjauh dari sungai. Jebi senang bisa membantu kawanannya melewati masa - masa yang sulit. Ia bahagia dapat menepati janjinya pada dirinya sendiri untuk menjaga kawanannya agar tetap selamat. Kini ia dan kawanannya dapat terus melanjutkan kelangsungan hidup di padang rumput yang baru.
- TAMAT -
Nah, bagaimana ? Apakah teman - teman sudah selesai membaca fabel zebra yang pemberani di atas ? Apakah puas dengan ceritanya ? Ya, pasti teman - teman sudah mengetahui juga pesan apa yang di sampaikan dari kisah di atas. Kalau begitu, terapkan pesan - pesan moral yang ada di dalam fabel di atas ke dalam kehidupan sehari - hari teman sekalian ya.
Terima kasih telah membaca artikel ini. Semoga bermanfaat.
Wassalamu'alaykum...