Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Mengenal Skizofernia: Pengertian, Gejala dan Jenisnya

Skizofernia atau Skizo adalah gangguan pada psikologi manusia memicu gejala yang serius. Hidup penderita skizofernia dapat terganggu karena kelainan pada fikiran dan keseharian yang dilakukan seperti kurang kemampuan untuk bekerja, sistem otak yang lambat, kepercayaan diri bahkan sosial.

Pengertian Skizofernia

pengertian skizofernia

Menurut WHO, Skizofernia adalah gangguan atau penyakit mental berat yang mempengaruhi lebih dari 21 juta orang di seluruh dunia. Skizofernia diartikan sebagai seseorang yang memiliki gangguan kejiwaan serta gangguan psikiatrik, kejiwaan, presepsi hingga halusinasi.

Skizofernia merupakan hal yang sangat krusial karena dapat menyebabkan kelainan pada diri seseorang dan harus melakukan tindakan khusus agar dalam proses terapi maupun penyembuhan berjalan dengan lancar sampai pasien dinyatakan sehat kembali.

Gangguan jiwa terberat di Indonesia adalah Skizofernia dan yang terbanyak pada tahun 2013 menurut data Depkes Republik Indonesia adalah provinsi Jawa Tengah. TPKJM juga menyebutkan bahwa tingkat penyakit Skizofernia di jawa tengah menduduki angka yang tinggi.

Gangguan ini pada umumnya mencerminkan ketidakmampuan seseorang untuk melakukan tindakan dengan normal yang dibuktikan dengan caranya berkomunikasi, bekerja, beraktifitas maupun melakukan tugas-tugas yang dikerjakan.

Dalam islam skizofernia ataupun gangguan jiwa banyak disebabkan oleh beberapa faktor, dan penyakit ini apabila tidak ditangani sedini mungkin akan menyebabkan kekacauan pada riri dan tidak dapat konsentrasi dalam beribadah.

Gejala Skizofernia

gejala skizofernia

Pada penyakit skizofernia memiliki beberapa gejala dirasakan oleh penderitanya. Biasanya muncul dan dirasakan oleh seseorang yang masih muda berkisar usia 20 tahun bagi pria dan 30 tahun bagi wanita.

Ada beberapa eberapa gejala umum yang dirasakan apabila seorang mengidap skizofernia, berikut adalah gejalanya:

Mudah marah dan depresi dalam menghadapi sesuatu

Mudah marah dan depresi adalah salah satu cerminan dari skizofernia itu sendiri karena kelainan pada pola fikir seseorang sehingga yang diinginkan yaitu marah dan depresi dalam melakukan segala pekerjaan.

Nyaman untuk menyendiri daripada bersama orang lain

Nah seorang yang mengalami skizofernia dalam hidup biasanya ia lebih senang untuk menyendiri ketimbang bersosialisasi dengan orang lain. Kecenderungan dikamar lebih menarik bagi mereka.

Dalam pola tidur sering mengalami gangguan

Gejala lain yaitu saat ingin tidur ia sering mengalami gangguang yang tidak masuk akal sehingga membuat susah tidur dan gelisah.

Kesulitan dalam mengerjakan pekerjaan rutin

Seorang yang memiliki gangguan pada mentalnya akan kesulitan dalam mengerjakan sesuatu baik rutin maupun non rutin. Karena fikirannya kurang bisa untuk fokus sehingga apapun yang dikerjakan akan menimbulkan masalah baru.

Dari gejala umum tersebut dibagi lagi menjadi dua kategori yaitu berefek positif bahkan negatif.

Gejala Positif Skizofernia

Gejala positif yang dirasakan skizofernia yaitu

1. Kekacauan dalam berfikir dan berprilaku

Skizofernia harus dilakukan tindakan sedini mungkin agar prilaku dan kekacauan dalam berfikir serta berprilaku tidak berlarut.

2. Halusinasi

Halusinasi adalah berfikiran yang melampaui batas serta gangguan pada presepsi seseorang sehingga berfikiran berlebihan, mendengar, mencium, merasakan yang mungkin hal tersebut tidak terjadi.

3. Delusi

Delusi adalah seseorang yang tidak bisa membedakan perihal fakta maupun mitos atau benar dan salah sehingga tidak ada kepekaan dalam diri.

Gejala Negatif Skizofernia

Sedangkan gejala negatif yang dirasakan para penderita skizofernia adalah sebagai berikut.

1. Sulit merasakan puas atau senang

Salah satu gejala negatif dari skizofernia adalah dirinya tidak dapat merasakan kepuasan atau kesenangan sehingga apapun yang dirasakan terasa monoton.

2. Tidak memiliki gairah hidup

Tidak memiliki gairah hidup dan tidak berfikiran apapun untuk melihat dan memperjuangkan masa depan. Hal tersebut dapat menimbulkan peran negatif bagi para penderita skizofernia.

3. Tidak perduli penampilan dan kebersihan pada diri

Seorang memiliki gangguan jiwa tidak akan memperdulikan kebersihan dirinya apakah dia wangi atau tidak apalagi memikirkan mandi untuk menjaga penampilannya.

4. Tidak mau bersosialisasi

Sendiri adalah sesuatu kegiatan nyaman saat dirasakan oleh penderita skizofernia karena ia tidak ingin diganggu oleh siapapun dan mau berhalusinasi tentang apapun.

Jenis Jenis Skizofernia

jenis skizofernia

Ada beberapa jenis skizofernia yang perlu kamu ketahui agar pandangan tentang penyakit tersebut dapat tergambarkan dengan jelas, berikut jenisnya.

Skizofernia Paranoid

Skizofernia paranoid adalah suatu gangguan mental yang beranggapan bahwa orang lain ingin mencelakai keluarga, sahabat, maupun dirinya sehingga ia sering menunjukan rasa gelisah, marah serta sangat benci terhadap orang lain.

Skizofernia Tidak Teratur

Skizofernia tidak teratur adalah penyakit yang berupa kegagalan dalam jiwa sehingga menyebabkan seseorang tertawa, berbicara dan bermain sendiri. Jenis tidak teratur bisa dibilang paling susah untuk disembuhkan dan harus melakukan banyak terapi.

Skizofernia Residual

Skizofernia residual adalah suatu keluhan dalam diri seseorang yang masih didiagnosis mengalami penyakit gangguan jiwa. Jenis ini berbeda dengan keempat lainnya karena tidak berprilaku aneh dan residual baru dapat terlihat ketika ada gejala dari keempat jenis skizofernia tersebut.

Skizofernia Katonik

Skizofernia katonik adalah gejala keanehan seseorang dari pola tingkah lakunya sering terdiam ataupun hiperaktif. Ditandai dengan kebiasannya dalam menyendiri maupun mengulangi perkataan yang diucapkan oleh orang lain serta gejala yang parah akan menunjukan dirinya ngobrol atau tertawa sendiri.

Skizofernia Diferentiatif

Skizofernia diferentiatif adalah penyakit gangguan jiwa yang dirasakan oleh seseorang, biasanya ditandai dengan prilaku serta kebiasaan dalam melakukan sesuatu. Dari keempat jenis yang telah disebutkan bahwa skizofernia diferentatif inilah yang cirinya hampir sama dengan keempat jenis tersebut.

Penyebab Skizofernia

penyebab skizofernia

Ada beberapa penyebab kenapa bisa terkena skizofernia sehingga menimpa seseorang, antara lain yaitu faktor genetik, penggunaan obat berbahaya, faktor lingkungan, pengaruh sosial disekitar maupun psikologi.

Apabila penderita skizofernia memiliki gejala sangat parah sebaiknya langsung dibawa ke rumah sakit agar dilakukan tindakan secepat mungkin supaya resiko yang mungkin terjadi tidak terlalu parah.

Selain itu pemeriksaan dari dokter secara spesifik juga diperlukan untuk mendiagnosis penyakit apa sebenarnya terjadi dan apa penyebab sehingga orang tersebut menyebabkan kelainan pada jiwa.

Berikut penyebab yang mungkin sering dirasakan mengapa skizofernia dapat terjadi:

  1. Disebabkan karena keturunan, mungkin didalam anggota keluarga penderita ada pula penyakit sama seperti dialami oleh pasien
  2. Pengaruh obat
  3. Faktor sosial disekitar
  4. Faktor lingkungan
  5. Salah pergaulan
  6. Komplikasi saat proses persalinan ataupun melahirkan

Nah dalam pembahasan terakhir apakah penderita skizofernia dapat bekerja? tentu saja iya namun tidak dengan memilih pekerjaan yang berefek pada hasil dibelakangnya. Contoh kecil sebelum melakukan suatu pekerjaan khusus sebaiknya penderita tersebut diajarkan serta diikutsertakan pelatihan khusus orang disabilitas dengan kekurangan skizofernia.

Sandiok
Sandiok QHSE Officer PT. Nindya Karya (Persero) | D3 Fire and Safety of Balongan Oil and Gas Academy

Posting Komentar untuk "Mengenal Skizofernia: Pengertian, Gejala dan Jenisnya"