Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

3 Contoh Job Safety Analysis (JSA) Pekerjaan Konstruksi

cara buat jsa

Job Safety Analysis (JSA) disebut juga sebagai salah satu program kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang fungsinya untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan agar tidak terjadi dilokasi kerja. Dan JSA ini menjelaskan mengenai langkah-langkah pekerjaan yang akan dilaksanakan, lalu bahaya apa saja yang ada dalam pekerjaan tersebut, dan yang terakhir yaitu bagaimana cara pencegahan dari bahaya yang ada dapat dikendalikan dengan baik agar kecelakaan kerja tidak terjadi dan dapat diminimalisir.

Tujuan job safety analysis (JSA) - yaitu memantau mengenai dampak dan resiko dari segala pekerjaan yang kita laksanakan dari aspek kesehatan dan keselamatan kerja (K3), agar bahaya tersebut dapat ditanggulangi dan tidak berdampak pada kesehatan atau keselamatan para pekerja. Job safety analysis (JSA) ini juga dapat mengendalikan dan mengidentifikasi dari bahaya yang ada, tidak jauh sebagai pedoman memilih dan menentukan pengendalian apa yang harus dilakukan serta mengurangi angka kecelakaan.

Manfaat job safety analysis (JSA) -  yaitu memahami dan meningkatkan kesadaran mengenai potensi bahaya apa saja yang ada disekitarnya, juga meningkatkan penyelesaian dari masalah tersebut agar dapat ditanggulangi.

Dokumen job safety analysis (JSA) dibuat sebelum pekerjaan dilaksanakan, dan untuk kontraktor biasanya JSA dibuat dalam dokumen HSE Plan dalam penilaian pengajuan tender. 

Persyaratan dalam pembuatan job safety analysis (JSA) adalah didalamnya terdapat seluruh langkah pekerjaan yang akan dilaksanakan, bahaya apa saja yang terdapat dalam pekerjaan tersebut dan bagaimana kita meminimalisir agar bahaya tersebut tidak membahayakan pekerja yang sedang bekerja atau bagaimana cara pengendalian yang harus dilakukan.

Contohnya kecilnya dalam pekerjaan pengelasan, bahaya yang ada antara lain yaitu seperti terjadinya kebakaran, peledakan, cahaya bunga api las, dll. Lalu pengendalian dari bahaya tersebut yang harus dilakukan adalah dengan melakukan safety talk / tool box meeting sebelum pekerjaan,

Job safety analysis form sebenarnya banyak disediakan oleh yang lainnya, namun kami memaksimalkan agar pembuatan job safety analysis yang anda buat menjadi maksimal dan mudah untuk dimengerti. Sebelumnya kami juga telah menyediakan beberapa artikel mengenai Contoh JSA yang bisa kalian dapatkan untuk dijadikan referensi.


Job Safety Analysis (JSA) Persiapan

Langkah kerja
Potensi Bahaya
Pengendalian Bahaya
1. Pembuatan ID Badge
  • Pembuatan ID Badge yang kurang teliti dapat menyebabkan keterlambatan pekerjaan
  • Lakukan pekerjaan dengan teliti, pastikan pekerja mengetahui  langkah kerja.
  • Memahami pekerjaan yang akan dilakukan sebelum pekerja memulai pekerjaan.
2. Penyiapan Dokumen.
  • Pembuatan perizinan yang kurang benar dapat menyebabkan miscommunication dan keterlambatan pekerjaan
  • Lakukan pekerjaan dengan teliti, pastikan pekerja menguasai procedure kerja, bahaya yang ada dan cara pencegahannya.
  • Memahami langkah pekerjaan yang akan dilakukan sebelum pekerja memulai pekerjaan.
  • Pekerjaan baru dapat dilakukan apabila izin kerja telah disetujui oleh departmen terkait.
3. Pembuatan Site Office
  • Kejatuhan / Tergores / Tertusuk / Tersandung / Terbentur / Terpeleset dapat menyebabkan cidera fisik
  • Kurang arahan kerja dapat menyebabkan miscommunication dan keterlambatan pekerjaan.


  • Lakukan Tool Box Meeting / Safety Talk sebelum memulai pekerjaan
  • Pekerja harus dipastikan fit dalam bekerja.
  • Berhati-hati dalam melakukan pekerjaan.
  • Singkirkan barang-barang apapun yang bisa menghalangi berjalanya pekerjaan.
  • Pastikan pekerja menggunakan Alat Pelindung Diri yang baik dan benar sesuai lokasi kerja seperti Safety Helmet, Safety Boot, Werpack.
  • Supervisor harus memberi arahan tentang pekerjaan dengan jelas kepada para pekerja yang akan melakukan pekerjaan.
4. Pengukuran dan Pematokan Area kerja 

  • Terjatuh /  Tersandung / Terpeleset dapat menyebabkan luka fisik
  • Perhatikan jalan menuju/dari lokasi pengukuran dan pematokan, biasanya terdapat benda asing, jalan berlubang dan lokasi yang licin.
  • Pakailah Alat Pelindung Diri (APD) yang lengkap seperti (Sepatu Safety, Helm dan Pakaian Pelindung)
5. Merapihkan Peralatan Kerja
    • Peralatan tertinggal yang menyebabkan kerugian akibat hilangnya property perusahaan.
    • Tersandung / Terbentur / Terpeleset dapat menyebabkan cidera fisik
    • Posisi tubuh salah saat pengangkatan peralatan kerja dapat menyebabkan cidera pinggang.
    • Melakukan Tool Box Meeting sebelum pekerjaan dimulai.
    • Perhatikan jalan menuju ke/dari tempat dimana peralatan disimpan, biasanya banyak benda asing dan alat berserakan.
    • Pastikan Pekeja memakai Alat Pelindung Diri lengkap seperti (Sepatu Safety, Helm, Pakaian Pelindung)

    Contoh ke-2

    Job Safety Analysis (JSA) Pembobokan

    Langkah Kerja
    Potensi Bahaya
    Pengendalian Bahaya
    1. Pengukuran dan Penandaan area bobokan dengan cat semprot
    • Terjatuh /  Tersandung / Terpeleset dapat menyebabkan luka fisik
    • Perhatikan jalan menuju/dari lokasi pengukuran dan pematokan, biasanya terdapat benda asing, jalan berlubang dan lokasi yang licin.
    • Pakailah Alat Pelindung Diri (APD) yang lengkap seperti (Sepatu Safety, Helm dan Pakaian Pelindung).
    2. Pembobokan menggunakan Jack Hammer
    • Jack Hammer terjatuh / Kejatuhan / Terjepit / Tergores dapat menyebabkan cidera fisik
    • Pastikan pekerja fit sebelum bekerja.
    • Tool Box Meeting sebelum bekerja.
    • Pastikan peralatan yang akan digunakan layak untuk dipakai.
    • Pastikan saat mengoprasikan mesin posisi kaki aman, posisi tangan aman sehingga tidak terjadi cidera pada tubuh.
    • Pastikan pekerja menggunakan Alat Pelindung Diri yang baik dan benar sesuai lokasi kerja seperti Sarung Tangan Kain, Safety Helmet, Safety Boot, Werpack.
    3. Merapihkan peralatan dan Area kerja
    • Tersandung / Terbentur / Terpeleset dapat menyebabkan cidera fisik
    • Posisi tubuh salah saat pengangkatan peralatan kerja dapat 
    • Melakukan Tool Box Meeting sebelum pekerjaan dimulai.
    • Perhatikan jalan menuju ke/dari tempat dimana peralatan disimpan, biasanya banyak benda asing dan alat berserakan.
    • Pastikan Pekeja memakai Alat Pelindung Diri lengkap seperti (Sepatu Safety, Helm, Pakaian Pelindung)


    Contoh ke-3

    Job Safety Analysis (JSA) Pengaspalan

    Langkah kerja
    Potensi Bahaya
    Pengendalian Bahaya

    1. Memeriksa dan memastikan pekerja memakai Alat Pelindung Diri
    2. Menyiapkan Peralatan Kerja
    3. Memanaskan Material Aspal Didalam Panci Menggunakan Kompor Gas
    4. Menuangkan Aspal
    5. Merapihkan peralatan dan Area kerja
    • Terbentur/ tergores dapat menyebabkan luka fisik
    • Tersandung / Terbentur / Terpeleset dapat menyebabkan cidera fisik
    • Posisi tubuh salah saat pengangkatan peralatan kerja dapat menyebabkan cidera pinggang.
    • Panas dan cahaya yang berlebihan menyebabkan cedera radiasi serta iritasi mata, kulit terbakar dan kebakaran
    • Kebocoran gas serta ceceran minyak yang menyebabkan ledakan dan kebakaran
    • Tersandung / menginjak / terjatuh / kejatuhan dapat menyebabkan cidera fisik.
    • Menuangkan aspal yang kurang teliti dapat menyebabkan keterlambatan pekerjaan
    • Tersandung / Terbentur / Terpeleset dapat menyebabkan cidera fisik
    • Posisi tubuh salah saat pengangkatan peralatan kerja dapat menyebabkan cidera pinggang.
    • Alat Pelindung Diri harus diperiksa dan dipakai dengan baik dan benar sesuai SOP yang berlaku.
    • Melakukan Tool Box Meeting sebelum pekerjaan dimulai.
    • Perhatikan jalan menuju ke/dari tempat dimana peralatan disimpan, biasanya banyak benda asing dan alat berserakan.
    • Pastikan Pekeja memakai Alat Pelindung Diri lengkap seperti (Sepatu Safety, Helm, Pakaian Pelindung)
    • Bersihkan ceceran minyak disekitar lokasi kerja
    • Bila memungkinkan adanya kandungan gas, gunakanlah gas test.
    • Semua tabung gas bertekanan harus disimpan secara tepat dan dipisahkan antara tabung gas yang kosong dan berisi.
    • Larangan merokok pada area/ lokasi kerja.
    • Melapor kepada department terkait sebelum pekerjaan dilakukan.
    • Penyediaan APAR bila diperlukan.
    • Pastikan area aman dari jalur orang melintas dan lalu lintas jalan.
    • Berhati hati dalam bekerja.
    • Pastikan Pekeja memakai Alat Pelindung Diri lengkap seperti (Sepatu Safety, Helm, Pakaian Pelindung)
    • Melakukan Tool Box Meeting sebelum pekerjaan dimulai.
    • Perhatikan jalan menuju ke/dari tempat dimana peralatan disimpan, biasanya banyak benda asing dan alat berserakan.
    • Pastikan Pekeja memakai Alat Pelindung Diri lengkap seperti (Sepatu Safety, Helm, Pakaian Pelindung)


    Demikian kumpulan contoh form job safety analysis (JSA) yang dapat Lulusandiploma berikan untuk anda untuk referensi, untuk selebihnya dapat anda edit dan kembangkan sendiri dilapangan. Semoga informasi ini dapat bermanfaat.
    Sandiok
    Sandiok QHSE Officer PT. Nindya Karya | D3 Fire and Safety of Balongan Oil and Gas Academy

    Posting Komentar untuk "3 Contoh Job Safety Analysis (JSA) Pekerjaan Konstruksi"