The Grand Duchess of the North Was Secretly a Villainess [Manhwa Kerajaan]
Manhwa Kerajaan tentang The Grand Duchess of the North Was Secretly a Villainess - Apa yang terjadi jika memasuki dunia novel ? Ya, hal ini di alami oleh Kim Dakyung. Ia adalah perempuan yang sedari kecil selalu mengikuti keinginan orangtuanya. Apapun perintah dari orangtua pasti akan ia laksanakan, meskipun itu tidak sesuai dengan kehendak hati kecilnya.
Mengikuti perkataan orangtua tentu merupakan suatu hal yang baik. Seperti masuk ke sekolah pilihan orangtua, mengikuti les privat yang nantinya akan berguna untuk menunjang nilai akademis di sekolah, apalagi negara tempat Kim Dakyung berasal merupakan negara yang tingkat kompetisi antar individunya cukup kuat, tentu memerlukan usaha yang lebih untuk mencapai posisi tertentu.
Kim Dakyung mengikuti banyak kegiatan les dan kursus, baik yang akademik maupun yang non akademik. Dari semua kegiatan ekstra yang ia ikuti di luar jam sekolah, ia paling menyukai kendo. Selain itu,
Kim Dakyung juga menyukai membaca novel. Novel kesukaannya berjudul The Crown of Blood. Novel ini menjadi penghibur laranya ketika jenuh menghadapi lelahnya kehidupan.
Di saat akan membaca novel yang akan memasuki season tiga, Kim Dakyung yang tengah menyeberang jalan, tiba – tiba mengalami kecelakaan. Ketika membuka kedua matanya, ia berada di dalam ruangan mewah yang sangat amat berbeda.
Tentu ia mengira bahwa dirinya telah mati tertabrak truk. Merasa asing dengan tempat ia berada, Kim Dakyung mulai memperhatikan sekeliling sekaligus melihat tubuhnya di cermin. Ternyata ia menjadi isekai, ia merasuki tubuh wanita cantik dengan tubuh tinggi semampai.
Dengan ciri fisik berambut hitam dan bermata merah, Kim Dakyung akhirnya menyadari bahwa dirinya masuk ke dalam dunia novel kesukaannya, novel yang terakhir ia baca sebelum kecelakaan maut menimpa dirinya. Terlebih ia menjadi tokoh antagonis yang mati di akhir season dua.
Novel yang di baca oleh Kim Dakyung mengisahkan tentang seorang pria yakni kaisar Caien yang menjadi tokoh utama pria dari novel, Roseanne sebagai saintess kuil suci dan Eloise Wayana sebagai tokoh antagonis yang mati di akhir season dua.
Kim Dakyung masih membaca situasi. Ia akan merencanakan segala macam cara untuk menyelamatkan dirinya dari kematian sesuai cerita di novel aslinya. Untuk apa ia hidup kembali di dunia novel jika harus mati lagi ?
Bagaimana cara Kim Dakyung beradaptasi dengan dunia novel ini? Adakah yang mengenali bahwa Duchess of the North, Eloise Wayana adalah orang yang sama namun dengan jiwa yang berbeda ?
Kim Dakyung di dunia aslinya selalu menuruti keinginan orangtuanya. Jika menolak tentu ia akan mendapat hukuman dari orangtua. Yang di rasakan olehnya pastilah ketidakikhlasan dalam menjalani semua kegiatan dan hal yang paling ia inginkan pasti adalah kebebasan. burung yang terlalu lama di dalam sangkar, di lengkapi segala macam kebutuhannya, tentu akan merasa lebih bahagia jika bisa terbang bebas di luar kandang.
Hal yang sama di rasakan oleh Kim Dakyung. Setelah menjadi Eloise Wayana, ia ingin melakukan semua hal sesuai dengan keputusannya. Selama hidup, ia tidak pernah membuat keputusannya sendiri, ia hanya mengikuti apa yang orangtua ucapkan. Kebebasan melakukan semua aktivitas sesuai keinginannya sendiri merupakan surga bagi Kim Dakyung.
Namun bukan hanya kebahagiaan dan ketenangan yang ia dapatkan. Bukan manhwa namanya jika para tokohnya hidup damai seperti air sungai yang mengalir hingga ke laut. Nanti akan muncul konflik – konflik, salah satunya yakni ia harus menyelamatkan nyawanya yang terancam mati di season dua.
Nah, sekian dulu sinopsis dari manhwa tema kerajaan dengan judul The Grand Duchess of the North Was Secretly a Villainess. Jika kamu juga menyukai manhwa ini, silahkan tuliskan di kolom komentar tokoh mana yang kamu sukai, ya (baca juga: Menjadi Ibu Antagonis)
Posting Komentar untuk "The Grand Duchess of the North Was Secretly a Villainess [Manhwa Kerajaan]"